Sebel itu.....

Hari ini, aku dan beberapa tetangga membersihkan bekas abu erupsi Gunung Kelud yang memutihkan jalanan kavling tercinta kami. Aku sangat antusias. Aku menyapu abu yang sudah diairi dengan semangat. Lalu ada yang nyeletuk bilang, "Udah kamu duduk aja." Mungkin karena aku kurang terampil. Sebenernya caranya sangat halus. Orang yang tidak peka akan menganggap itu tawaran yang super baik. Tapi aku sudah tau maksudnya. Aku bilang dengan nada bercanda, "Jleeeb" lalu mulai melanjutkan. Setelah dihujat sana-sini (dan juga tidak dianggap ikutan) aku mulai berhenti. Dia bilang "aspalnya keikut" lah, "jangan gitu" lah, setidaknya ajari aku, jangan waton ngomong. Aku ini kan juga tinggal disini. Aku kan juga ingin membantu. Aku bukannya tidak ingin dikritik. Bukan begitu. Seluruh dunia juga tahu, orang tidak suka dianggap tidak ada. Semua orang ingin usahanya dihargai. Kalau aku tidak bisa, ajari aku. Ajari aku bagaimana aspalnya tidak nglotok, ajari aku bagaimana caranya menyapu dengan benar, ajari aku bagaimana caranya agar usahaku bermakna. Lagian juga siapa yang mengerti jika hanya ditulis di blog tanpa diucapkan langsung? Well, semoga tidak ada erupsi lagi. Dan juga sakit hati. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kakakku yang no. 2.

Aku Ingin jadi kupu-kupu

"Pajamas Party" (hanya fiktif belaka! REKAYASA)