Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

My fam.

Terdiri dari 3 orang kakak yang luarbiasa, si bontot yang biasa saja, dan terakhir single-mother super yang biasa  dipanggil 'Mamah'. Sebenarnya amat mudah digambarkan. Kakak pertama atau mas Riva, adalah sosok yang cerdas, sayangnya dia terlalu 'rendah hati' untuk melanjutkan sisa-sisa semester di universitasnya. Kakak kedua, mas Zam (read : mas yam) kakak yang rajin tapi lebih suka berpura-pura rajin. Kakak ketiga stepmom (read : mbak Bela) adalah anak yang paling rajin dan suka 'menuntun umatnya' menuju sirotil mustaqim. Mamah,   adalah sosok ayah dan ibu yang luar biasa. Yang mampu menjadi "right man in the right place". Mamah tau saat-saat dimana dia harus bersikap lemah lembut dan bekerja membanting tulang. Yang paling penting, mamah suka berkata, "Yuk makan yang banyak" pada ikan-ikan kecil yang dirawatnya dengan sayang. Beliau suka melihat mulut-mulut kecil melahap pelet dengan lahap. :D  Mungkin, yang belom kenal akan mengatakan &q

Tenang, Ibu

Di sudut ruangan sempit, kau berdiri disana. Meratapi takdir Tuhan. Kau hanya bisa meratapinya, takdir tak bisa diubah Hujan tangis makin membuatku lara. Ibu, aku tak suka melihatmu terluka. Kuakui auramu menunjukkan bahwa kau wanita perkasa Wanita dengan paras pancarkan ketabahan  ------- Lubang tanah yang dalam itu menyimpan jiwa yang teduh Ayah, aku masih ingin bersamamu, tapi seperti kata Ibu, takdir milik Allah, aku percaya bahwa takdir Allah, untukmu Ayah, begitu indah. ------- Ibu dalam sujudku, aku selalu berdoa : semoga kau diberi kekuatan, rezki sehat, dan umur panjang, Terimakasih karena kau telah memerankan 2 peran penting dalam hidupku dengan caramu yang luar biasa. Kau sosok ayah dan ibu yang baik. super baik. Di mei yang sendu ini, sembari mengenang Ayah, aku ingin berkata sekali lagi padamu : Tenang Ibu, Allah bersamamu. :')                                                                                                   Elvinda Fs, anak

Curahan Hati

Betapa pilu aku melihat peradaban negeri ini. Rakyat melarat makin melarat, rakyat kaya makin kaya. Sungguh perbedaan status sosial di bumi pertiwi membuatku sakit hati Kelihatannya, mata pejabat diburamkan harta. atau, butakah mereka? Tak perhatian pada rakyat jelata, menghambur rupiah seenaknya. Inikah negeri yang dielu-elukan rakyatnya? Inikah negeri yang dipuja-puja sepanjang masa? Inikah pulau kelapa permai nan sejuk itu? Ini masih Indonesiaku, ini masih negeri tercintaku. Tapi, kemana etika yang dulu selalu dijaga? Masih kuukir semangat yang dulu berkobar, Semangat membela, menjunjung negara. Yang kini harus kita semua, bangsa Indonesia lakukan adalah : MENGEMBALIKAN CITRA BANGSA. Hiduplah bumi pertiwi.                                                                                           Elvinda Fs

Kalian.

Kalian sering bikin aku ketawa. Kalian sering bikin aku nangis terharu. Kalian bukan cuma orang-orang biasa. Kalian luar biasa Di mataku kalian adalah makhluk pilihan yang diciptakan untuk menghiburku Untuk memberiku dukungan Untuk memberiku ketenangan kala aku sedang bersedih Kalian, selalu bikin aku kangen.. Thanks for everything You're important. :) Aku nggak nyangka. Saat pertama kali ketemu, yang terbesit di benakku, kalian orang-orang pinter yang sombong, egois. Tapi? Nggak Kalian enggak kayak yang aku pikirin juga nggak kayak yang orang-orang bilang Kalian baik, Kalian mau berjuang, Kalian hebat! Kalian humoris. Kalian bikin sejarah serasa menyenangkan. Kalian bikin bahasa Arab terasa enak didengar (?? :D) Kalian bikin semua pelajaran berjalan asoy buatku. Untuk anak kelas I B yang nggak pernah berkurang dari dulu, satu pesanku : Teruslah ada.                                                                                              

Kakak

Pagi ini angin sepoi membelaiku lembut. Seolah memaksaku ikut bermain dengannya Tapi, aku enggan Enggan menikmatinya Hidupku terasa hampa. Tanpa kehadiran sesimpul senyum yang biasanya kau berikan Lelucon yang bisa membuatku tertawa Aku ingin bertemu denganmu, kakak Kuharap kau disini Aku tidak harus menunggu April untuk menemuimu, bukan? Kakak, aku sungguh merindukanmu. Kapan aku bisa mewujudkannya? Aku rindu pagi-pagi yang kujalani bersamamu tempo hari. Aku rindu saat kau mengenalkan sosok wanita yang kau cintai itu Aku rindu saat kau melontarkan leluconmu Aku rindu, padamu. Kakakku disana, kuharap kau mengetahuinya, betapa ku rindu padamu Yang sebentar lagi akan memulai hidup baru Special for : Riva Aulia Rais                                                                                                      Your sister                                                                                        Elvinda Farhaniyatus Saffana

God, Please be true

--Aku sangat ingin memelukmu lagi. Dalam keheningan malam seperti saat ini. Aku ingin, itu terulang lagi Aku ingin menggenggam jemarimu lagi. Seperti saat itu, saat rasa takut menghantuiku Aku ingin aku bisa merangkai momen itu bersamamu, lagi. Tapi, apa dayalah aku. Aku hanya manusia biasa. Yang tak punya senjata mengalahkan segala-galanya. --Aku tidak terbiasa memiliki apa yang aku ingin Termasuk keinginanku saat ini untuk merangkai kenangan bersamamu Aku juga tidak bisa mengubah takdir yang telah ditata dan diatur oleh-Nya Aku tidak bisa berbuat apa-apa Selain cinta dan doa Aku tak punya apa-apa. Aku tak berharap menggenggam segalanya. Semua milikNya --Jemariku menengadah Menunggu belas kasih Tuhan Ku ingin bersamamu. Ku ingin hidup disana Sayangnya, aku belum bisa untuk itu, Tuhan masih memberiku kesempatan untuk hidup disini ---Ayah, kau tau? Aku merindukanmu. 6 tahun aku tidak melihat wajahmu Aku seolah lupa apa apa tentangmu Maaf yah, tapi, t