Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Bersiaplah

Kita hanya sedang mengulur waktu. Pada akhirnya hari itu akan datang, hari dimana kita harus pergi.  Yang bisa kita lakukan cuma mengulur waktu, pada akhirnya hari itu akan datang. Hari dimana kita harus pergi. Kita tidak bisa melakukan apa-apa selain mengulur waktu. Pada akhirnya hari itu akan datang. Hari dimana kita harus pergi.  Kita tak bisa menghindar.  Pun memberhentikan waktu.  Bersiaplah. Sudah saatnya kita pergi.  Mencari masa depan. 

Innocent Killer

(Inspirasi dari lagu Mohammad Prananda ; Pengkhianat.) Tap. Tap. Tap. Langkah kaki menggema di koridor ruangan. Langkah hati-hati, waspada barangkali ada yang mengikutinya dari belakang. Kriek. Suara pintu terbuka. Masih hati-hati dan waspada. Barangkali di dalam ruangan ada seseorang yang berniat jahat padanya. "Za?" Jantung Zahir seolah mau lepas dari tempat seharusnya. Ternyata Anya yang memanggilnya. "Ada apa kamu mengendap-endap?" tanya Anya, sambil tertawa renyah. Zahir hanya geleng-geleng. Ekspresinya datar, seolah terancam. Seperti yang biasa Zahir lakukan ketika mengalami kontak dengan orang lain, ia hanya menggeleng kuat, lalu pergi sambil berlari. Zahira Ahsan sudah begitu sejak dua bulan yang lalu. Ia tidak sekolah, tidak keluar rumah, bahkan jarang sekali makan dan minum. Sikap itu mulai dilakukan Zahir sejak kakaknya, Zakka Ahsan, orang yang sangat ia cintai, meninggal karena dibunuh. Orangtuanya juga meninggal, saat usianya baru 6 tahun, kare