Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Semoga

Nama saya Anda. Saya hidup dan lahir di kota besar dengan gedung yang menyentuh langit biru, dengan sungai keruh yang tetap berjuang mempertahankan eksistensinya, dan dengan orang-orang bermata lapar nan sendu. Setiap hari, 100 orang ditelantarkan tanpa modal, rumah digusur, orang kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan dan hidup tanpa tujuan setelah bercerai. Tidak tahu mengapa saya bingung dengan hidup ini. Saya selalu bekerja keras dan berdoa, tetapi entah mengapa keberhasilan tak kunjung mampir walaupun hanya singgah sebentar. Keluarga saya tentu membutuhkan saya. Karena (seharusnya) saya menjadi tulang punggung keluarga. Saya merasa worthless entah mengapa merasa saya hanya buang-buang waktu dan tenaga, saya hanya membuat repot keluarga dan menjadi sampah negara tak berguna. Saya hidup bukan untuk tidak menjadi apa-apa, tapi bahkan memikirkannya saya sudah takut. Saya sering mengutuk Tuhan karena Dia memiliki tangan tapi tak jua menggerakkannya. Persetan dengan 'Dia memberi